EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN
Definisi
dari epidemiologi lingkungan ( define the term environmental epidemiology)
Istilah epidemiologi lingkungan mengacu pada studi
tentang penyakit dan kondisi kesehatan (yang terjadi pada populasi / masyarakat
) yang dikaitkan dengan faktor-faktor lingkungan.
Epidemiologi
Lingkungan adalah studi tentang distribusi dan faktor-faktor
penentu kesehatan dan penyakit, morbiditas, cedera, cacat, dan kematian pada
populasi atau ilmu yang menganalisis
hubungan agent di lingkungan dengan dampak kesehatan padamasyarakat, yang
mempelajari distribusi(penyebaran) dan determinan (faktor resiko)penyakit
dalam kelompok masyarakat.
Epidemiologi
Lingkungan adalah
Ilmu yang
mempelajari efek dari faktor fisika, biologi dan kimia di lingkungan eksternal
terhadap kesehatan manusia, dalam artian luas.
Uraikan tiga peristiwa bersejarah dalam epidemiologi
lingkungan (Describe three major historical events in environmental
epidemiology)
a.
Hippocrates
Hippocrates adalah seorang filsuf dan dokter Yunani
pasca-Socrates, yang dikenal sebagai Bapak Kedokteran Modern. Hippocrates telah
membebaskan hambatan filosofis cara berpikir orang-orang pada zaman itu yang
bersifat spekulatif dan superstitif (tahayul) dalam memandang kejadian
penyakit. Hippocrates memberikan kontribusi besar dengan konsep kausasi
penyakit yang dikenal dalam epidemiologi dewasa ini, bahwa penyakit terjadi
karena interaksi antara ‗host-agent-environment‘ (penjamu-agen-lingkungan).
Dalam bukunya yang "On Airs, Waters and Places" (Tentang Udara, Air,
dan Tempat) yang diterjemahkan Francis Adam, Hipoccrates mengatakan, penyakit
terjadi karena kontak dengan jazad hidup, dan berhubungan dengan lingkungan
eksternal maupun internal seseorang.
Pandangan Hippocrates tentang kausa penyakit
dipengaruhi oleh filsafat Empat Elemen dan Humoralisme Yunani kuno. Sebagai
contoh, Hippocrates menegaskan peran penting iklim, sifat-sifat udara, angin,
kualitas udara dan air, bagi kesehatan. Sebuah kutipan dari buku itu
menyebutkan, “Whoever wishes to investigate medicine properly should proceed
thus: in the first place to consider the seasons of the year, and what effects
each of them produces. Then the winds,the hot and the cold, especially such as
are common to all countries, and then such as are peculiar to each locality”
Artinya, siapapun yang ingin mempelajari ilmu kedokteran dengan benar hendaknya
melakukan langkah-langkah sebagai berikut: pertama-tama pertimbangkan musim
sepanjang tahun dan efek yang dihasilkannya. Lalu angin, yang panas maupun
dingin, terutama yang dialami oleh semua negara, lalu yang dialami secara
khusus oleh daerah setempat.
Kausa penyakit menurut Hippocrates tidak hanya
terletak pada lingkungan, tetapi juga dalam tubuh manusia. Sebagai contoh,
dalam bukunya “On the Sacred Disease” Hippocrates menyebutkan bahwa epilepsi
bukan merupakan penyakit yang berhubungan dengan tahayul atau agama, melainkan
suatu penyakit otak yang diturunkan.
b.
Sir
Percival Pott
Saat
dunia ilmiah mulai berkembang sehingga setiap penemuan selalu berdasarkan
proses penelitian, Sir Percival Pott pada 1775 dengan tegas menyatakan, cancer
disebabkan oleh carcinogen. Pada 1900-an, kanker hati adalah penyakit sel yang
kehilangan kendali proliferasi.
Pada
tahun 1775, menyatakan bahwa para pekerja pembersih cerobong asap di Inggris
menderita penyakit kanker skrotum. Percival Pott menekankan bahwa adanya jelaga
dan kurangnya higiene di cerobong asap yang menyebabkan terjadinya kanker
skrotum. Dari penelitiannya ini, maka Percival Pott menjadi Occupational
epidemiologist pertama dalam sejarah. Penelitian ini berhasil melahirkan
Chimney-sweeps Act pada tahun 1788.
c.
John
Snow
Pada
paroh pertama abad ke 19 terjadi pandemi kolera di berbagai belahan dunia.
Epidemi kolera menyerang London pada tahun 1840an dan 1853-1854. Pada zaman itu
sebagian besar dokter berkeyakinan, penyakit seperti kolera dan sampar (The
Black Death) disebabkan oleh “miasma” (udara kotor) yang dicemari oleh bahan
organik yang membusuk. Seorang dokter bernama John Snow memiliki pandangan yang
sama sekali berbeda dengan dokter lainnya. Pada waktu itu belum dikenal Teori
Kuman (Germ Theory).
Merupakan
orang pertama yang menemukan bahwa wabah kolera yang terjadi di Soho, London,
pada 1854 sangat terkait dengan sumber air yang digunakan penduduk. Pada saat
itu belum ditemukan mikroskop sehingga orang tidak mengetahui apa saja yang
terdapat di dalam air. Akan tetapi, John Snow sangat yakin, wabah kolera
disebabkan sumber air yang digunakan masyarakat. Ia mencabut pompa air yang
digunakan masyarakat sehingga sumber air tersebut tidak dapat digunakan dan
wabah kolera kemudian mereda.
download jurnal epidemiologi lingkungan disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar